Satire Pilkada, Sam TITO Tampil Jula Juli Guyonan Ngembang Tebu di Chanel Youtobe

Sam TITO (baju batik) dalam adegan ludrukan jula juli guyonan ngembang tebu, foto - tangkapan layar

Monwnews.com, Malang – Dwi Indrotito Cahyono, S.H., M.M alias Sam TITO tampil dalam cerita satire politik lewat chanel youtobe dalam pagelaran seni ludruk bareng tim Kandaga Seni Budaya Malang (KSBM) pimpinan Ki Suhardi.

Lewat aksinya di episode 1 chanel youtobe tersebut, Sam TITO berperan sebagai TOMAS (Tokoh Masyarakat) yang memberi pencerahan warga agar tidak kliru memilih calon pemimpin yang amanah.

Cerita singkat menggambarkan warga dalam kebingungan menyikapi suasana perpolitikan yang transaksional yang dalam bahasa jawa disebut politik dol tinuku (politik jual beli-red) suara.

“Lek milih calon pemimpin nok pilkada opo pilgub iku ojo didelok sing ngekeki duwit opo sembako, iku podo karo nuku suoro sampeyan. Kudu didelok pribadine disik, terus programe iso opo ora dilaksanakno lewat kebijakane. Calon sing kate dipilih iku merakyat opo ora, iku yoh luwih penting dipahami. Ben sesuk ojo nganti lali soale mabuk kekuasaan, padahal kudune melayani ningkatno kesejahteraan warga masyarakate. (Dalam memilih calon pada pilkada atau pilgub, jangan melihat siapa yang memberi uang atau sembako, itu sama saja dengan membeli suara. Jadi harus dilihat kepribadian personalnya, dan apakah gagasan program yang ditawarkan itu bisa terlaksana melalui kebijakannya atau tidak. Dipilih atau tidaknya calon yang dipilih rakyat itu lebih penting dipahami bukan karena uang dan sembako. Biar besok kalau jadi pemimpin jangan mabuk kekuasaan, padahal seharusnya pemimpin itu mengabdi untuk mensejahterakan rakyatnya),” Ujar Sam TITO dalam adegan tersebut.

Cerita berakhir dengan pemahaman dua warga tentang pentingnya kontestasi pilkada yang bersih,jujur dan adil sesuai pilihan hati nurani, berdasar pijakan memahami pribadi dan potensi calon pemimpin serta gagasan real program yang ditawarkan.

Lewat sellulernya, kepada monwnews.com Sam TITO menyampaikan pesan singkat, bahwa melalui sentuhan budaya lewat kesenian ludruk lebih mudah diterima masyarakat

“Pesan – pesan edukasi pencerahan politik kepada warga masyarakat jauh lebih mudah diterima lewat budaya, seperti kesenian jula juli guyonan ala ludrukan di era digitalisasi ini melalui chanel youtobe,” terang Sam TITO pengacara senior, Ketua AAI (Asosiasi Advokat Indonesia ON Malang Raya, Senin (25/11/2024).

Sementara itu ,lewat short massage WhatsUp, pimpinan KSBM (Kandaga Seni Budaya Malang), Ki Suhardi mengatakan, ditampilkannya Sam TITO dalam adegan satire lewat kesenian ludruk itu sesuai dengan sosoknya yang peduli dengan budaya lokal ditengah kontestasi Pemilukada.

“Saya menilai bahwa Sam TITO adalah sosok tokoh yang sangat peduli dengan budaya dan seni. Saya berharap lewat beliau kesenian ludruk di Malang ini bisa kembali eksis, dan beliau tentunya punya solusinya yang dapat dikomunikasikan dengan pemerintah daerah nanti,” ujar Ki Suhardi. (galih)