Monwnews.com, Saat kena bencana gempa bumi, Turki sebagai anggota NATO juga mendapat tekanan dari Amerika Serikat terkait hubungan perdagangannya dengan Rusia
Amerika Serikat (AS) memperingatkan Turki terkait ekspor bahan kimia, microchip, dan produk lain ke Rusia yang dapat digunakan dalam upaya perang di Ukraina.
AS akan menghukum perusahaan atau bank Turki yang melanggar sanksi.
Brian Nelson, pejabat tinggi sanksi Departemen Keuangan AS, mengunjungi pejabat pemerintah dan sektor swasta Turki pada Kamis dan Jumat pekan lalu untuk mendesak lebih banyak kerja sama agar ekspor barang-barang ke Rusia tersebut terganggu.
Dalam pidatonya kepada para bankir, Nelson mengatakan peningkatan ekspor ke Rusia selama setahun membuat entitas Turki “sangat rentan terhadap risiko reputasi dan sanksi”, atau kehilangan akses ke pasar G7.
“Mereka harus mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari transaksi terkait potensi transfer teknologi penggunaan ganda yang dapat digunakan oleh kompleks industri militer Rusia,” katanya dalam salinan pidato yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, dikutip Reuters, Senin (6/2/2023).
Dalam pertemuan di Ankara dan Istanbul, Nelson dan delegasi menyoroti ekspor puluhan juta dolar ke Rusia yang menimbulkan kekhawatiran, menurut seorang pejabat senior AS yang meminta namanya tidak disebutkan.
“Tidak mengherankan…bahwa Rusia secara aktif ingin memanfaatkan ikatan ekonomi bersejarah yang dimilikinya di Turki,” kata pejabat itu. “Pertanyaannya adalah apa tanggapan Turki nantinya.”
Sebagai anggota NATO, Turki, pada prinsipnya menentang sanksi besar-besaran terhadap Rusia, sehingga mendesak Barat untuk memberikan bukti apapun terkait ekspor tersebut.
Negara-negara Barat sebagaimana dilansir CNBC, menerapkan kontrol dan sanksi ekspor setelah pecah perang Rusia-Ukrania hampir setahun lalu. Namun saluran pasokan tetap terbuka dari Hong Kong, Turki, dan pusat perdagangan lainnya. (tim)