Ahmad Zakaria, Anggota Legislatif Kota Malang, Dapil Sukun, Serahkan Tumpeng Perjuangan Pada Tokoh Nasionalis Senior Budi Lietanto

Monwnews.com, Malang – Acara Tasyakuran memperingati HUT ke-52 PDI Perjuangan yang digelar oleh PAC Sukun, tepatnya di wilayah Ranting Kelurahan Bandungrejosari diwarnai dengan penyerahan potongan nasi tumpeng kepada beberapa tokoh masyarakat.

Ahmad Zakaria, anggota dewan Kota Malang terpilih (2024-2029) dari dapil Sukun, yang juga Bendahara DPC PDP Perjuangan Kota Malang, mendapat kesempatan pertama untuk menyerahkan potongan nasi tumpeng yang diserahkan kepada Budi Lietanto (67 th), salah satu Tokoh Nasionalis warga Kecamatan Sukun, Jumat (10/01/2025) malam.

Sekaligus dalam acara tasyakuran malam itu, Ahmad Zakaria memberikan tertimoninya sebagai berikut:

1. Menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Kota Malang yang telah memberikan kepercayaan kepada PDI Perjuangan sebagai partai pemenang dalam Pileg 2024.

2. Kami berkomitmen menjaga amanah ini. Partai kami akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat, membela kebenaran, menegakkan demokrasi, hukum, dan keadilan. Semangat ini adalah inti dari ‘Api Perjuangan yang Tak Kunjung Padam’

3. Dengan semangat kebersamaan dan perjuangan yang terus menyala, HUT ke-52 ini diharapkan menjadi momen refleksi dan penguatan PDI Perjuangan Kota Malang dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Penyerahan potongan nasi tumpeng tersebut juga diserahkan bergilir.

Ahmad Wanedi menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Bapak Jayusman usia sekira 70 an tahun, tokoh senior partai yang pernah menjadi anggota legislatif, kemudian giliran Ketua PAC Sukun, Didik Iswahyudi menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Tokoh Budaya, Ki Wahyu, dan terakhir, Ketua Ranting, Rusmanhaji menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Ketua RW 09, yang turut hadir didampingi oleh para Ketua RT 01-09 Kelurahan Bandungrejosari.

Sesi penyerahan tumpeng malam itu merupakan salah satu wujud rasa kebersamaan struktural partai, dan kehormatan kepada para tokoh masyarakat setempat. (galih)