MonWnews.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini telah mengusulkan kenaikan biaya haji (Bipih) yang harus dibayar Jemaah menjadi Rp 69,20 juta. Hal itu berarti biaya haji tahun ini melonjak nyaris dua kali lipat dari tahun lalu yang sebesar Rp 39,8 juta.
Biaya haji yang sebesar Rp 69,20 juta itu merupakan 70% dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp 98,89 juta, sementara 30% sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat yang sebesar Rp 29,7 juta.
Salah satu alasan dari kenaikan biaya haji ini ditujukan untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan.
Kemenag menyebut komponen yang dibebankan langsung oleh jemaah akan digunakan untuk membayar: 1) Biaya Penerbangan dari Embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp 33,98 juta; 2) Akomodasi Makkah Rp 18,77 juta; 3) Akomodasi Madinah Rp 5,6 juta; 4) Living Cost Rp 4,08 juta; 5) Visa Rp 1,22 juta; dan 6) Paket Layanan Masyair Rp 5,54 juta.
Melansir dari cnbc Indonesia, Bandingkan biaya haji dengan sejumlah negara tetangga yang masih dapat dikategorikan satu rumpun yakni Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Malaysia Lebih Murah 34% dari RI
Malaysia sendiri merupakan komparasi paling layak dengan RI karena memiliki demografi yang paling mirip. Mengutip laman resmi tabunghaji.gov.my, pemerintah Malaysia mengungkapkan biaya haji per jamaah untuk warga negaranya yakni sebesar MYR 28.632 atau setara dengan Rp 100,64 juta (kurs Rp 3.515).
Biaya tersebut digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan termasuk penerbangan, transportasi, akomodasi di Makkah dan Madinah, makan dan pembayaran ke Pemerintah Arab Saudi.
Meski demikian angka ini bukan final dan besaran yang dibayarkan dapat berbeda untuk setiap individu karena terdapat subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Subsidi tersebut dibagi menjadi dua kategori yakni B40 (bottom 40) atau penduduk dengan pendapatan 40% terbawah dan kategori Bukan B40 untuk selebihnya.
Adapun pembayan final bagi B40 ditetapkan sebesar MYR 10.980 (Rp 38,59 juta) dan memperoleh subsidi hingga 62%. Sedangkan yang masuk dalam kategori Bukan B40 diwajibkan membayar MYR 12.980 (Rp 45,62 juta) dengan subsidi bantuan yang diperoleh mencapai 55% dati total biaya haji keseluruhan.
Subsidi biaya haji di Malaysia diberikan oleh pemerintah lewat Tabung Haji, sebuah lembaga pengelola dana haji yang dibentuk pemerintah Negeri Jiran tersebut. Sementara untuk warga negara Malaysia yang berangkat haji untuk kedua kalinya, dikenakan penuh tanpa adanya potongan subsidi.
Secara keseluruhan besaran total ongkos biaya haji di Malaysia dan Indonesia relatif sama dan berada di kisaran Rp 100 juta. Ongkos haji Malaysia sedikit lebih besar, namun hanya 1,76% lebih mahal dari Indonesia. Meski demikian jumlah langsung dibayarkan penduduk Malaysia jauh lebih kecil karena subsidi jumbo dari pemerintah yang setidaknya mencapai 55%.
Dari angka beban langsung yang ditanggung jamaah, warga Malaysia untuk kategori tertinggi – Bukan B40 – membayar 34% lebih rendah dari pada yang dibayarkan masyarakat Indonesia, khusus untuk yang melaksanakan ibadah haji pertama kali.
Biaya Haji Singapura dan Brunei Selangit
Sementara itu Singapura dan Brunei yang merupakan negara mini namun kaya raya diketahui menetapkan biaya haji yang sangat tinggi bagi para penduduknya.
Mengutip situs resmi Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), untuk tahun ini jumlah kuota haji negeri Singa diberikan sebanyak 900, mirip dengan yang diperoleh Brunei sebanyak 1.000 kuota. Namun angka tersebut jauh lebih kecil dari Indonesia dan Malaysia sebanyak masing-masing 221.000 dan 31.600 kuota.
MUIS telah menyetujui 13 agen perjalanan yang berhak menawarkan paket perjalanan ibadah haji kepada warga Singapura. Total paket perjalanan yang ditawarkan 13 agen tersebut mencapai 30 paket.
Berdasarkan data yang dipublikasikan MUIS, paket perjalanan haji paling murah yang ditawarkan agen perjalanan berada di angka SG$ 8.490 atau setara dengan Rp 96,93 juta (asumsi kurs Rp 11.416/SG$).
Sementara itu paket termahal yang ditawarkan mencapai SG$ 22.645 atau mencapai Rp 258 juta. Namun secara rata-rata paket haji tahun ini berada di harga SG$ 14.150 atau Rp 161,55 juta.
“Jemaah sangat disarankan untuk mengevaluasi paket haji dengan hati-hati sebelum memutuskan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keterjangkauan Anda,” tulis MUIS dalam situs resminya.
Sementara itu, mengutip data salah satu biro perjalanan haji utama di Brunei, biaya haji yang ditawarkan bervariasi tergantung paket yang dipilih oleh jamaah. Biaya tersebut bahkan jauh lebih mahal dari yang ditawarkan kepada warga Singapura.
Biaya haji termurah yang ditawarkan Darussalam Holdings berada di harga BN$ 12.200 atau setara dengan Rp 139,54 juta (asumsi kurs Rp 11.437/BN$). Sementara itu paket termahal dibanderol di harga BN$ 21.000 atau setara dengan Rp 240,19 juta. (Tim**)