MonWnews.com, Sumenp – Rampak Sarinah Madura menggelar aksi Rabuan di Sumenep, Jawa Timur, pada Rabu (15/2). Hal ini dilakukan untuk<span;> peringatan hari Pekerja Rumah Tangga (PRT) Nasional.
Lima aktivis perempuan yang tergabung dalam Rampak Sarinah Madura Raya menggelar aksi bisu di depan taman Adipura Sumenep. Ini aksi simbolis atas penderitaan yang dialami para korban PRT yg teraniaya oleh majikannya.
Para Sarinah menggelar banner yang ditujukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani untuk segera mensahkan UU PPRT. Uniknya tulisan yang tertuang dalam banner menggunakan bahasa lokal yang artinya meminta Ketua DPR Puan Maharani segera menjadikan RUU PPRT sebagai RUU inisiatif DPR RI.
Kiki, koordinator aksi menyatakan bahwa penggunaan bahasa lokal ini sengaja dilakukan agar pesan aksi bisa menancap di ingatan masyarakat Madura setelah membacanya.
“PRT adalah Kita karena kakak, tante, tetangga bahkan ibu kita sendiri banyak berprofesi menjadi PRT dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Sebagai informasi, Hari PRT Nasional diselenggarakan untuk mengenang kematian PRT anak yakni Sunarsih pada tahun 2001 silam akibat disiksa majikannya di Surabaya.
Dalam menjalankan aksi, para aktivis Rampak Sarinah ber-make up lebam. Setelah itu melakukan drama teatrikal menggambarkan bagaimana penderitaan saat para PRT mendapatkan penyiksaan-penyiksaan dari majikannya.
“Aksi bisu kami pilih sbg bentuk protes thd kesewenangan para oknum majikan. Stop memperlakukan PRT dengan kekerasan , eksploitasi, serta diskriminasi,” lanjut koordinator aksi Sarinah Kiki.
Pada kesempatan tersebut, Sarinah juga membagikan beberapa selebaran kepada masyarakat terkait ajakan menulis surat kepada Ketua DPR untuk menyegerakan pengesahan RUU PPRT.