Daerah  

KDM Kirim Anak Mabuk-mabukan Hingga Tawuran ke Barak Militer, Khofifah: Mereka Bukan Anak Nakal

Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terlihat beda sikap dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Perbedaan sikap itu terkait anak-anak yang dianggap nakal dikirim ke barak militer.

Khofifah sangat tidak setuju dengan sebutan ‘anak nakal’ sebagaimana yang sering disebut KDM. Ia memilih menyebut mereka dengan istilah yang lebih positif.

“Saya sangat tidak setuju disebut anak nakal. Saya selalu bilang anak nakal, nakal adalah N akal. N itu tidak terhingga, akal tidak terhingga,” ujar Khofifah, Jumat (16/5/2025).

Khofifah justru lebih mendorong penguatan pendidikan karakter sebagai solusi jangka panjang. Menurutnya, setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah alias suci dan bersih.

Khofifah lantas mengingatkan adanya sabda Rasulullah SAW. Bahwa tanggung jawab perkembangan anak menjadi PR seluruh pihak.

“Itu sabda Rasulullah. Tapi bagaimana anak itu berkembang menjadi A, B, atau C itu adalah tanggung jawab kita bersama, keluarga, sekolah, dan masyarakat,” terangnya.

Khofifah menggarisbawahi peran penting pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah taruna yang telah berkembang di wilayahnya. Dimulai sejak era Gubernur Soekarwo dengan hadirnya SMA Taruna Nala di Malang, dan SMA Taruna Angkasa di Madiun.

“Kemudian kami melanjutkan dengan mendirikan SMA Taruna Brawijaya di Kediri, SMA Taruna Bhayangkara di Banyuwangi, SMA Taruna Madani di Pasuruan, dan kini tengah menyiapkan SMA Taruna Pamong Praja bekerja sama dengan IPDN di Bojonegoro,” katanya.

Diketahui, KDM kembali membuat gebrakan program pendidikan karakter berbasis barak militer. Program tersebut bertujuan untuk membina anak-anak yang dianggap nakal dengan pendekatan disiplin ala militer

Adapun sejumlah kriteria yang membuat seorang anak dianggap nakal dan layak dikirim ke barak militer menurut KDM. Antara lain anak yang sering terlibat tawuran, mengkonsuksi alkohol atau mabuk-mabukan, bermain game hingga larut malam, bersikap kasar hingga mengancam keluarganya di rumah, mengacau di sekolah, dan bolos tanpa alasan jelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *