Surabaya – Pernyataan sikap para purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, santer diperbincangkan masyarakat. Terlebih salah satu tokoh yang terlibat yakni mantan Wapres ke-6 RI Jenderal (P) Try Sutrisno.
Menanggapi wacana pemakzulan Wapres, tokoh muda NU KH Zahrul Azhar Asumta, alias Gus Hans, menyebut Gibran sudah dipilih oleh rakyat melalui Pilpres 2024. Menurutnya, dipilihnya Gibran melalui sebuah proses demokrasi harus dihargai.
“Terkait pernyataan sikap dari para purnawirawan yang kita hormati bersama, sebaiknya kita memang harus menghargai sebuah proses demokrasi. Dan bagaimanapun juga, Mas Gibran adalah pilihan rakyat,” ujar Gus Hans dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).
Gus Hans menilai, bila terjadi pemakzulan, akan jadi preseden buruk terhadap demokrasi di Indonesia. Nantinya, akan berdampak kepada seluruh jenjang kepemimpinan di Indonesia.
Bila seorang pemimpin dianggap tidak kompeten, kata Gus Hans, nanti sangat mudah untuk diturunkan atau digantikan. Padahal, pemimpin tersebut juga dipilih atas hasil Pemilu yang diikuti rakyat.
“Khawatirnya, misalkan ada gubernur yang tidak perform nanti tiba-tiba ada yang demo minta diturunkan hanya karena dasar tidak perform saja. Jadi siapapun bupati, gubernur, atau siapapun kalau sudah dipilih, ya sudah, itu adalah konsekuensi dari pilihan kita semuanya,” terangnya.
“Jadi tidak ada nanti contoh yang bisa menurunkan jabatan gubernur hanya karena tidak perform dalam kerjanya. Kan kasihan Gubernurnya jika mudah diturunkan hanya karena performa,” lanjutnya.
Menurut Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang ini, selama Wapres atau pemimpin jenjang di bawahnya tidak berbuat kriminal atau mengkhianati negara, semua masih bisa dievaluasi bila dianggap berkinerja kurang baik.
“Kecuali kalau yang bersangkutan berlaku kriminal, misalnya saja seorang gubernur korupsi, itu baru bisa diturunkan, diganti, walau ada proses yang harus diikuti sebagaimana konstitusi,” katanya.
Gus Hans lantas berharap para purnawirawan TNI itu memberikan kritik ataupun saran yang muatannya selaras dengan konstitusi. Terlebih generasi muda masih memerlukan keteladanan dan nasihat dari sesepuh bangsa.
“Saya yakin generasi-generasi muda masih memerlukan contoh atau uswah dari para senior-senior untuk kita bisa berbangsa dan bernegara dengan komitmen untuk menjaga konstitusi yang kita junjung bersama,” katanya.
Ia juga turut mengajak agar rakyat mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran hingga akhir masa jabatan nanti, di tahun 2029.
“Sebaiknya kita berkonsenterasi bagaimana caranya menyelesaikan masa jabatan ini dengan khusnul khotimah, yaitu masa jabatan Mas Gibran mendampingi Pak Prabowo,” pungkasnya.