MonWnews.com, Jember – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Negeri Jember (Unej) menolak kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) tahun 2023. Hal itu disampaikan dalam pernyataan sikap yang diunggah di akun Instagram resmi @gmnifibunej pada Sabtu (23/12).
GMNI FIB Unej dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Ketua Abdul Aziz Al Farizi serta Sekretaris Charrisa Hanindya Utami, menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Jember belum maksimal dalam mendistribusikan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sehingga, kehidupan masyarakat pertembakauan terancam kesejahteraannya.
“Melihat masih belum maksimalnya Pemerintah Daerah Kabuapten Jember dalam proses penganggaran dan pendistribusian alokasi DBHCHT di Kabupaten Jember sehingga menyebabkan masih banyaknya persoalan yang muncul dan mengancam kesejahteraan masyarakat pertembakauan di kabupaten Jember,” ungkap Ketua GMNI FIB Unej Abdul Aziz Al Farizi dalam pernyataan sikap.
Berikut poin dalam pernyataan sikap GMNI FIB Unej:
1. Menolak tegas kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) tahun 2023, karna naiknnya CHT akan semakin memperburuk situasi perekonomian bagi masyarakat pertembakauan khususnya di Kabupaten Jember.
2. Mendesak Pemerintah Kabupaten Jember untuk segera melakukan transparansi alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2023 kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jember.
3. Mendesak Pemerintah Kabupaten Jember untuk memprioritaskan masyarakat pertembakauan dalam pendistribusian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2023
4. Mendorong DPRD Kabupaten Jember untuk melakukan pengawasan terhadap distribusi Dana Bagi Hasil Cuka Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2023.
5. Mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jember untuk bersama-sama mengawal pendistribusian anggaran Dana Bagi Hasil Cuka Hasil Tembakau (DBHCHT) agar sesuai dengan prinsip keadilan.
