Ditodong Panglima TNI Nyanyi Lagu Mandarin di Perayaan Imlek, Forkopimda Jatim Kompak Tampil Percaya Diri

MonWnews.com, Surabaya –<span;> Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Forkopimda Jawa Timur menghadiri forum Silaturahmi Tokoh Jawa Timur Dan Perayaan Imlek 2023 di Satoria Tower, Kota Surabaya, pada Minggu (5/2).

Ada yang menarik dalam pertemuan ini. Dalam suasana perayaan Cap Go Meh, Wagub Emil dan Forkopimda Jatim ditodong langsung oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono yang hadir di sana untuk menyanyikan lagu Mandarin.

“Kami beserta Bapak Pangdam, Pangko Armada, dan Wakapolda diinstruksikan Bapak Panglima TNI untuk bernyanyi Lagu Mandarin. Tentu ini akan turut menambah rasa kekeluargaan di forum ini,” ujarnya.

Ia pun membawakan dua lagu yang diiringi alunan keyboard dan musik tradisional Tionghoa seperti Guzheng.

Keberagaman budaya yang bersatu padu pun makin tampak. Sebab, lagu Mandarin yang pertama, Tian Mi Mi, digabungkan dengan lagu daerah berjudul Dayung Sampan dari daerah Banten. Selama ini, kedua lagu itu digadang-gadang memiliki nada serupa.

Sedangkan lagu kedua sangat khas Jawa Timur, yaitu Tanduk Majeng dari Madura.

Emil memandang bahwa gabungan antara lagu daerah Nusantara dengan budaya Tionghoa ini adalah contoh kepedulian dan sinergi kuat antara masyarakat Jatim yang beragam.

Bagaimana tidak, meski datang dari latar belakang berbeda, hampir semua orang mengenal lagu Mandarin Tian Mi Mi.

“Suasana penuh rasa kekeluargaan pada acara ini sangat tampak. Nyanyian Mandarin dipadukan dengan lagu daerah ini adalah contoh sederhana dari kolaborasi masyarakat Jatim yang beragam dan saling melengkapi, saling menguatkan,” katanya.

Sehubungan dengan itu, Emil optimis apabila kolaborasi antar elemen di Jawa Tmur ini berjalan dengan baik, maka dampak yang dapat dirasakan adalah pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

“Beberapa waktu lalu saya menghadiri  UCLG Congress 2023  di Kamboja, kalau dihitung-hitung Jawa Timur berkontribusi hampir sebesar 7% pada ekonomi Asia Tenggara. Kontribusi Jawa Timur pun terbesar kedua dalam perekonomian nasional. Tentu ini merupakan buah dari komunikasi dan sinergi yang terbangun antar beragam budaya serta elemen,” Jelas Emil.

Lantas, Emil menekankan bahwa keberagaman ini adalah kekuatan utama Jatim. Ia berharap komunikasi dan sinergi yang terjalin dapat membuahkan hasil lebih baik lagi.

“Kita meyakini bahwa keberagaman adalah kekuatan dan keberagaman adalah keindahan. Bukan justru mencerai-beraikan karena berbeda. Semoga acara hari ini mampu memperkuat kebersamaan kita bersama,” pungkasnya.

Di akhir, Emil menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI dan Wakapolri yang hadir dalam silahturahmi dengan tokoh di Jawa Timur itu.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolri dan Panglima karena berkenan bersilahturahmi dengan tokoh-tokoh di Jawa Timur, Kalau Imlek kebetulan sudah lewat, jadi  sekarang ini perayaan Cap Go Meh,” ungkap Emil.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun yakin bahwa keberagaman ini akan mendatangkan toleransi dan moderasi yang akan memperkuat Jatim.

Ia menyampaikan apresiasinya terhadap forum yang menjadi ruang pemersatu perbedaan ini.

“Keberagaman itu harusnya menyatukan kita, kekuatan pada segi yang berbeda-beda ini harusnya membuat kita menjadi utuh dan peduli, bukan bercerai,” katanya.

Sejalan dengan Wagub Emil dan Panglima TNI, Wakapolri RI Komjen. Pol. Prof. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si berharap agar ruang-ruang seperti ini dapat mengingatkan masyarakat bahwa beragam bukan berarti berbeda.

“Meski berasal dari suku budaya yang berbeda, tak ada alasan bagi kita untuk saling bermusuhan dan membenci. Keberagaman ini yang akan selalu membuat kita kuat dan memahami nilai dari perbedaan,” tukasnya.

Turut hadir Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Wakapolri RI Komjen. Pol. Prof. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si, Irjen Pol. Toni Harmanto selaku Kapolda Jawa Timur, Mayjen TNI Farid Makruf, MA selaku Pangdam V Brawijaya, Teddy Sugianto selaku Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa, dan Pepeng Putra Wirawan selaku ketua umum paguyuban sosial marga Tionghoa Indonesia Jawa Timur.