Banyak Ulama Nahdatul Ulama Yang Khumul Berperan Dibalik Layar

Kyai Yahya (Ketua Umum PBNU) Sungkem kepada Kyai Masduqi.

monwnews.com – MALANG,- ditulis oleh netizan melalui medsos,yang diunggah di Facebook dari akun Wafiyul Ahdi yang menceritakan tentang Ulama NU yang Khumul yang berperan dibalik layar.

Netizen dengan nama akun Wahfiyul Ahdi menuliskan “Di NU itu banyak ulama yang khumul yang berperan dibalik layar, Tidak banyak dikenal orang dan juga tidak kenal banyak orang, Tapi beliau2 itu menjadi jimatnya NU.

Berikut video yang viral

Seperti video ini, sosok kyai sepuh yg sudah sejak sebelum subuh bisa melewati screening paspamres di GOR Delta Sidoarjo, lokasi perhelatan seremoni puncak peringatan 1 abad NU. Beliau KH Masduqi Abdurrahman Al hafidz, kyai sepuh yang dalam kesehariannya waktunya habis untuk mendaras dan menjaga Al Qur’an.

Melihat sosok sepuh menggelar serban dan berdzikir di lorong GOR, tiba2 Gus Yahya sang ketum PBNU dan tuan rumah perhelatan akbar itu datang untuk sungkem ke beliau. Tapi apa reaksi kyai Masduqi? Beliau malah bertanya : sampeyan sinten? (Anda siapa?) dalem e pundi? (Rumahnya mana?) tanya kyai masduqi dengan polosnya. Dengan ta’dzimnya sang ketum PBNU itu menjawab : kulo yahya, kyai.. Saking rembang. (Saya Yahya, kyai.. Dari Rembang). Kemudian staf gus Yahya menimpali : ini ketua PBNU.

Setelah jawaban itu mungkin kyai Masduqi baru sadar bahwa yg sungkem di depan beliau adalah tuan rumah acara akbar yg beliau datangi itu. Maka beliau tersenyum dan memeluk gus yahya..

Ah.. Saya kok jadi terharu.. Keikhlasan kyai masuqi untuk ikut ngalab berkah muassis NU sampai2 beliau tidak kenal dengan sosok ketua umum PBNU yg ada di depannya. Ternyata ketenaran sosok ketum PBNU belum bisa menembus ruang sunyi yg menjadi laku para kyai2 sepuh.

Saya tidak tahu bagaimana perasaan gus yahya yg tidak dikenal oleh jamaahnnya sendiri. Tapi gestur beliau sangat menyiratkan ta’dzim nya seorang santri pada kyai sepuh.

Saya yakin sosok seperti kyai Masduqi ini, kyai2 sepuh yg khumul juga sangat diperlukan NU untuk menjadi jimat menuju kedigdayaannya di abad ke 2 pengabdiannya.

Allohu Yahfadzhum.. Sehat2 selalu poro Kyai…Aamiin.”  Tulisnya Dalam Postingannya. (galih)