MonWnews.com, Lamongan – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Media Radar Bangsa yang ke-12 digelar secara sederhana dengan menggelar tasyakuran mengundang warga setempat.
Acara tasyakuran diadakan di kantor PT Media Radar Bangsa perumahan Griya Permata Insani Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Minggu (25/12). Diawali pembacaan doa serta pemotongan tumpeng.
Direktur Utama Media Radar Bangsa, Zainul Arifin dalam acara tasyakuran harlah yang ke-12 tersebut mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada warga Perum Griya Permata Insani yang sudah bersedia hadir.
“Mohon maaf bapak-bapak, dalam peringatan HUT kali ini kami hanya mengadakan acara tasyakuran biasa, sederhana saja, tidak ada yang spesial. Hidangan yang disuguhkan juga ala kadarnya saja,” ujar Zainul Arifin mengawali sambutannya.
Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran para undangan dan semoga nantinya bisa menjadi ladang rezeki serta barokah bagi kita semua sekeluarga.
Ia meminta doa semoga media Radar Bangsa dengan bertambahnya usia ke-12 tahun ini bisa tetap menjadi media yang independen dan kredibel.
“Senantiasa memperjuangkan kepentingan masyarakat dan selalu mendapatkan keberkahan,” harapnya.
Menurutnya, peran media sebagai kontrol sosial bukan hanya pada kasus tertentu saja. Akan tetapi kata dia, bagaimana media bisa benar-benar bekerja dan mengungkap yang sebenarnya, berkaitan dengan kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat.
“Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sosial. Karena perannya yang sangat potensial untuk mengangkat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antar lapisan masyarakat,” tandasnya.
Awak media, lanjutnya harus berupaya menjaga integritas dan kepercayaan atas berita yang dipublikasikan. Integritas dan kepercayaan masyarakat ini paparnya hanya bisa dibentuk bila wartawan dapat bekerja dengan jiwa yang profesional dengan berpegang pada etika dan kode etik jurnalistik.
“Jurnalis itu adalah tugas mulia. Kita lahir dari masyarakat dan tentunya untuk kepentingan masyarakat juga. Kita harus kritis dan mempunyai sikap dengan mengambil jarak pada kekuasaan, itu lebih terhormat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Zainul juga sedikit menyoroti tentang keberadaan wartawan di Lamongan yang sukanya ‘grudak-gruduk’ kesana kemari mengikuti Bupati dan terkesan seolah- olah tunduk dan manut dengan pejabat Pemerintah Daerah.
Ia berpesan Wartawan harus kritis terhadap Pemerintah, bukan malah sebaliknya. “Wartawan juga diharapkan bisa memberi masukan yang konstruktif demi kepentingan masyarakat umum yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (yud)