MonWnews.com, Jakarta – Setelah melakukan riset pemetaan sosial dan kebutuhan warga terdampak banjir akhirnya Tim Peneliti Sosiologi Universitas Indonesia memaparkan hasil temuan mereka melalui seminar akhir yang diselenggarakan di Gedung Mochtar Riady, Fisip UI Depok, (Senin 12/12/2022).
Seminar yang diadakan secara hybrid, dihadiri oleh Walikota Palangka Raya yang diwakili oleh Sekda Kota Palangka Raya Dr. Hera Nugrahayu, M.Si, Kepala Departemen Sosiologi Fisip UI Dr. Ida Ruwaida Noor, M.Si, serta seluruh tim riset yakni Prof. Dr. Paulus Wirutomo M.Sc, Dr. Sulastri Sardjo, M.Si, Dr. Linda Darmajanti, M.T., Jose Rizal, S.STP, M.Si, Yosef Hilarius Timu Pera, S.Sos., M.Si, Estu Putri Wilujeng, S.Sosio., M.Si, Muhammad Arief Rafsanjani, S.Ant., M.A, Dia Puspitasari, S.Sosio, dan Rani Titis Sukowati, S.Sos.
Sedangkan melalui daring, tampak sejumlah pejabat pimpinan SKPD seperti Kepala Bapedalitbang, Kepala BPBD, Kapala Satpol PP, Kepala Dinas Sosial, Sekretaris DPRD, Dinas Permukiman, Camat Pahandut, Camat Jekan Raya, dan seterusnya.
Dalam sambutannya, Sekda Hera menyampaikan apresiasi terhadap tim dan mengharapkan agar hasil kajian tidak berhenti sampai di seminar akhir, “Ini momentum baik, menata kota dan kehidupan masyarakat yang berada di tepian sungai Kahayan. Selama ini telah cukup banyak upaya yang dilakukan Pemko, namun memang belum mengkaji dari aspek sosiologisnya. Ke depan, perlu dirumuskan dan dikolaborasikan dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Pusat, Pemprov Kalimantan Tengah, pihak swasta, akademisi, dan tentu saja warga Kawasan Flamboyan Bawah. Olah sebab itu, jangan sampai hasil kajian hanya menjadi dokumen arsip, namun harus bisa diimplementasikan dan harus dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Palangka Raya.”
Ketua Tim Riset Prof. Dr. Paulus Wirutomo M.Sc, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemko Palangka Raya dan segenap OPD serta warga masyarakat saat tim melakukan pengumpulan data sejak pertengahan tahun yang dilanjutkan dengan observasi lapangan langsung selama sepuluh hari pada akhir November 2022, “Memang banjir yang melanda tiap tahun telah mengancam kehidupan warga di tepian sungai Kahayan dan dirasakan masyarakat semakin parah. Melalui riset ini, kita mampu melakukan analisis silang struktural-kultural-dan prosesual yang pada akhirnya memberikan sebuah opsi utama yakni konsep Kampung Sejahtera Berbasis Sungai. Dengan konsep tersebut, kami meyakini kehidupan warga akan semakin berkualitas karena terbebas dari bahaya banjir di sisi lain pemerintah akan mendapatkan dukungan dan kepercayaan warga.” ucap guru besar Sosiologi UI penulis buku Imajinasi Sosial: Pembangunan Sosietal ini.
Sosiolog IPDN Jose Rizal yang juga tergabung dalam tim peneliti menambahkan, bahwa rekomendasi kebijakan yang ditawarkan pada Pemko Palangka Raya lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat setempat.
“hasil analisis menunjukkan lebih tepat dilakukan revitalisasi pada Kawasan Flamboyan Bawah, bukan relokasi. Hal ini agar kapital sosial dapat dikembangkan. Akar kehidupan warga yang lekat dengan sungai Kahayan tidak tercerabut. Justru warga akan jadi pelaku utama yang berpartisipasi bila penataan permukiman dilakukan. Misalnya, mereka menjadi berkembang dengan membuka usaha pariwisata sekaligus menjaga, dan memelihara kawasan karena merasa turut memiliki dan berkepentingan. Memang ke depan perlu pembagian peran, dan bila ini berjalan baik, Palangka Raya akan memiliki objek wisata baru di pusat kota, unik karena mengangkat potensi alam dan kehidupan sosial, kemudian menarik karena menampilkan keindahan dan kekayaan sungai Kahayan,” jelas Jose Rizal. (Tim**)