MonWnews.com, Surabaya – Jawa Timur kini jadi provinsi paling intoleran. Hal ini berdasarkan laporan dari Setara Institute terkait Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) pada 2022.
Berdasarkan laporan tersebut, provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa ini menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan pelanggaran KBB terbanyak. Pertama kalinya menggeser Jawa Barat yang konsisten menempati posisi pertama selama 15 tahun terakhir.
“Jawa Timur untuk pertama kalinya menggeser Jawa Barat yang selalu konsisten menempati posisi pertama sejak pertama kali Setara Institute merilis data KBB pada tahun 2007,” ungkap Peneliti Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Setara Institute, Syera Anggreini Buntara, <span;>dalam pemaparannya sebagaimana dilansir detik.com, Selasa (31/1/2023).
Setara Institute mendefinisikan gangguan terhadap rumah ibadah sebagai tindakan menolak pendirian rumah ibadah, perusakan rumah ibadah, pembongkaran rumah ibadah, dan perusakan fasilitas di rumah ibadah.
Sementara itu, provinsi dengan pelanggaran KBB terbanyak disusul oleh Provinsi Jawa Barat dengan 25 peristiwa, DKI Jakarta sebanyak 24 peristiwa, Banten 11 peristiwa, Jawa Tengah 11 peristiwa, Sumatera Utara 10 peristiwa, Nanggroe Aceh Darusalam 7 peristiwa, Kalimantan Barat 7 peristiwa, dan Nusa Tenggara Barat 6 peristiwa.
Secara umum, Setara Institute mencatat ada 175 peristiwa dengan 333 tindakan pelanggaran KBB di Indonesia pada tahun 2022. Angka ini mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan temuan pada tahun lalu, yakni 171 peristiwa dengan 318 tindakan.
“Temuan jumlah peristiwa dan tindakan pada tahun ini menunjukkan angka yang relatif konstan dan menuju penurunan angka peristiwa dibanding pada 2019, saat Jokowi memulai kepemimpinan periode II, yang membukukan angka 200 peristiwa dengan 327 tindakan pelanggaran KBB,” jelas Syera.
Fakta ini sangat ironis. Mengingat di Jawa Timur, tepatnya di Kabuoaten Sidoarjo, akan menjadi tempat peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama.