BEM Unair Gelar Simposium Demokrasi, Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Sukseskan Pemilu 2024

MonWnews.com, Surabaya – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) kembali menyelenggarakan Airlangga Talks dengan tajuk Simposium Demokrasi ‘Demokrasi dan Kontestasi: Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Generasi Muda dalam Menyukseskan Agenda Pemilu’ yang bertempat di Auditorium Candradimuka, Gedung Kuliah Bersama, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya. Turut hadir Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatiim) Emil Dardak sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut.

Selain Wagub Emil Dardak, kegiatan tersebut juga dihadir oleh beberapa Narasumber luar biasa, beberapa diantaranya, Indah Kurnia selaku Anggota Komisi XI DPR RI, Prof Kacung Marijan selaku Guru Besar FISIP Universitas Airlangga. Slanjutnya Yordan Batara-Goa selaku Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur selain itu juga ada, Prof Hadi Subchan sebagai Guru Besar FH UNAIR sekaligus Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga.

“Saya sangat antusias untuk dapat menyapa mahasiswa Universitas Airlangga pada kesempatan ini, dengan berkesempatan memberikan pengetahuan terkait Demokrasi Kontestasi dan Kepemudaan. Tentu harapannya dari kegiatan hari ini, kedepan Generasi Muda bisa mengambil perannya dalam merawat Demokrasi dan bisa untuk mengimplementasikan etika politik yang santun,” ujar Wagub Emil.

Wagub Emil Dardak

Emil Dardak juga menerangkan bahwa anak muda sekarang harus berani take the risk, mengambil resiko yang besar untuk mendapatkan hal yang besar, beliau juga menjelaskan bahwa semasa mudanya banyak sekali peluang yang terlewatkan hanya karna tidak terlalu berani mengambil resiko. Kedepan ini 2023 menjadi tahun politik dan 2024 akan menjadi perhelatan pesta demokrasi pertama secara serentak, dan anak muda juga menjadi variabel penting dalam menyukseskan agenda pemilihan tersebut.

Selain itu, Indah Kurnia juga menjelaskan bahwa kedepan pemilih pada pemilu didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z. Karena menurut data BPS 2022 lebih dari 60% pemilih di pemilu 2024 dalam rentan umur 19-39.

“Peluang yang ada ini harus terus untuk dijaga agar nantinya tidak terbawa pada arus yang salah, dari generasi muda diharapkan menjad politic patron untuk contoh penciptaan iklim demokrasi yang produktif dengan cara bisa melihat politik secara objektif,” paparnya.

“Generasi Muda harus bisa sadar dan terintegrasi, menjaga keutuhan dan kebhinekaan, lebih lagi Mahasiwa dan Generasi Muda bisa berdampak untuk menjaga persatuan dimana pada setiap momen pemilihan masih banyak ditemui politik identitas dan politik perpecahan,” sebagi penutup Yoga Haryo Prayogo, selaku Ketua BEM Universitas Airlangga

Untuk itu, kedepan harapannya pada tahun 2024, apa yang menjadi alasan, urgensi, dan penyebab diselenggarakannya pemilu 2024 dapat tercapai secara maksimal dan konkret.