monWnews.com, Malang – Penataan kayutangan heritage bukanlah sekedar memasang lampu-lampu hias dan kursi, tetapi seharusnya merancang suatu kawasan yang berkarakter dan lebih dari itu adalah membangun ekonomi masyarakat kota malang.
Demikian hal diatas disampaikan oleh salah satu konsultan perencanaan yang akrab dengan sebutan Arif Grajakan, saat dihubungi monwnews.com, Selasa (17/01/2023).
Menurut konsultan langganan Pemkot Malang dan sahabat INAKER itu, untuk kawasan Kayutangan Heritage misalnya saja dibuatkan pusat kuliner rakyat dengan menyediakan tempat untuk “street food” yang dipadukan dengan hiburan rakyat pada spot-spot tertentu, ada panggung kecil pertunjukan untuk berekspresi melalui seni, dengan melibatkan potensi para seniman.
“Pembentukan suasana tidak terlepas dari design facade (tampak bangunan) yang dirancang sedemikian rupa,” ujar Arif.
Ditambahkan Arif, untuk menampung aspirasi masyarakat kota Malang, harus melibatkan para akademisi/kampus yang memiliki jurusan planologi, arsitektur dan seni rupa. “Bisa dalam wujud lomba design kawasan yang disajikan secara virtual (animasi),” ujarnya mengusulkan.
Dirinya berpandangan, bahwa di kawasan area Kayutangan, untuk pengisi stand-stand street food bisa menghidupkan UMKM. Sementara untuk hiburan bisa mengajak para seniman dan budayawan yang ada di Malang.
“Seni pertunjukannya bisa seni musik, seni tari, seni lukis wajah, pantomim atau seni instalasi dan lainnya.Dan ada koordinator di setiap kegiatannya, sehinggga terjadwal. Hal ini bisa menghidupi para seniman juga,” ucapnya.
Pemerintah kota sebagai fasilitator dan regulator pada akhirnya mampu membuat suasana baru di Kayutangan dan menjadikan sebuah icon kawasan di kota Malang…
Sebagai warga kota Malang, dirinya berpendapat, bahwa tanpa merubah arus lalulintas menjadikan kawasan Kayutangan sebagai “lorong” yang menarik untuk dilewati.
Lanjut, median jalan tidak perlu dibongkar, karena berfungsi sebagai pengatur kecepatan arus kendaraan.
Diatasnya bisa dibuatkan rangka utk gantungan lampu-lampu hias untuk mendukung suasana sebagai lorong wisata kuliner dan hiburan.
“Terakhir, menurut Arif, “Sebaiknya dibuatlah design kawasan secara animasi untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat. Dengan visualisasi yang lebih mudah dimengerti guna menyampaikan konsep penataan secara menyeluruh.” (galih)