monwnews.com – Malang,- Ahmad Basarah dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Baleg DPR RI, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Kamis 18 September 2025, menegaskan jika Pancasila merupakan way of life atau pedoman hidup berbangsa.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, memberikan masukan terkait Rancangan Undang-Undang Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang tengah dibahas oleh Baleg DPR RI. Politisi humanis tersebut juga berharap,jika pembinaan ideologi Pancasila tak harus berganti ketika terjadi pergantian pemerintahan.
” Pancasila bangsa Indonesia itu hanya ada satu, tidak dua, apalagi tiga, namanya hanya satu Pancasila. Tidak ada atribusi lain atau embel-embel lain. Tidak ada Pancasila 1 Juni, 22 Juni, 18 Agustus, nama dasar negara bangsa Indonesia hanya satu yaitu Pancasila,” kata Basarah dalam rapat saat itu.
Ahmad Basarah berharap, pembinaan ideologi bangsa menjadi tanggung jawab pemerintah. Dirinya ber keinginan adanya payung hukum yang mengukuhkan pembinaan ideologi Pancasila.
Ahmad Basarah menjelaskan tentang sejarah panjang pembinaan pancasila dari zaman Sukarno yang bernama Lembaga Pembinaan Djiwa Revolusi. Bahkan dia menyoroti, pembinaan pancasila pernah berganti ketika dipimpin oleh Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila )
Dan BP-7 pun kemudian dibubarkan,ketika pemerintahan Soeharto runtuh. Bahkan, pembinaan ideologi Pancasila sempat kosong beberapa waktu
“Sejarah panjang dinamika dan pasang surut lembaga-lembaga pembinaan ideologi Pancasila di masa lalu menurut pendapat akademik saya, semestinya tidak perlu terjadi lagi setiap ganti pemerintahan, berganti selera pembinaan ideologi Pancasila bangsa Indonesia,” kata Basarah.
Menurut Basarah,agar pembinaan ideologi bangsa itu menjadi tanggung jawab negara, politik hukumnya adalah politik hukum negara, maka payung hukum undang-undang adalah payung hukum paling ideal untuk mengukuhkan pembinaan ideologi Pancasila ini lestari sepanjang masa.
“Siapa pun presidennya, siapa pun kepala negaranya, sosialisasi dan pembinaan ideologi pancasila ini sebagai suatu keniscayaan bagi kita semuanya,” tandasnya
Politisi yang maju menjadi anggota senator dari Dapil Malang Raya itu juga membandingkan urusan arsip nasional hingga hingga Palang Merah Indonesia yang memiliki payung hukum undang-undang.
Oleh karenanya Ia berharap, hal tersebut diatas juga sejalan dengan BPIP untuk memiliki payung undang-undang sendiri.
(galih)












