Monwnews.com, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan Pentagon untuk segera melanjutkan uji coba senjata nuklir, Kamis (30/10/2025).

Keputusan mendadak ini disampaikan Trump di tengah meningkatnya persaingan strategis dengan Rusia dan China
Trump membuat pengumuman itu di platform media sosial Truth Social pada hari Kamis, hanya beberapa menit sebelum ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan.
“Amerika Serikat memiliki lebih banyak Senjata Nuklir daripada negara lain manapun,” tulis Trump.
“Rusia berada di urutan kedua, dan China berada di urutan ketiga yang jauh, tetapi akan menyusul dalam 5 tahun. Saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji Senjata Nuklir. Proses itu akan segera dimulai,” tambahnya.
Keputusan Trump ini langsung memicu reaksi dari Rusia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sebagaimana dilansir Newsweek merespons dengan hati-hati, mengatakan bahwa Rusia akan mengikuti langkah Washington jika AS benar-benar melanjutkan pengujian nuklir. Namun,
China, yang dituduh Trump akan menyamai AS dalam 5 tahun ke depan, juga segera mengeluarkan pernyataan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan Beijing berharap AS akan mematuhi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) dan mempertahankan komitmennya untuk menangguhkan uji coba nuklir.
“Kami mendesak Washington untuk mengambil tindakan praktis guna melindungi rezim pelucutan senjata nuklir dan nonproliferasi internasional, serta menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global,” ujar Guo.
Untuk diketahui, China adalah salah satu dari sedikit negara bersenjata nuklir, bersama India-yang secara resmi berjanji untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu (no-first-use policy). Beijing telah menjadi penandatangan, meskipun belum meratifikasi CTBT, dan dikenal mematuhi prinsip-prinsip pelarangan uji coba skala penuh sejak 1996.












