Survei Menunjukkan Elektabilitas Ganjar Turun dan Anis Malah Naik

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

MonWnews.com, Jakarta – Peta persaingan 3 besar elektabilitas bakal capres di beberapa survei perlahan mulai berubah. Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang selama sebulan ini rajin muter ke daerah-daerah, berhasil menggeser Prabowo Subianto dari posisi runner up. Bila elektabilitas Anies sedang naik, tidak demikian dengan Ganjar Pranowo. Meskipun masih di posisi puncak, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sedang turun.

Mulai merangkaknya elektabilitas Anies bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Survei SMRC itu digelar secara tatap muka pada 3 sampai 11 Desember 2022 dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara random (stratified multistage random sampling). Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Hasilnya, Ganjar berada di urutan pertama dengan mendapatkan suara 26,5 persen. Di bawah Ganjar, ada Anies yang berhasil menggeser posisi Prabowo dengan memperoleh 18,6 persen. Sedangkan Prabowo turun ke rangking ketiga dengan perolehan 16,8 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani bilang, selisih Anies dengan Ganjar masih signifikan, sekitar 8 persen. Meskipun tren elektaibilitasnya terus naik. Sementara dengan Prabowo, Anies hanya unggul tipis sekitar 2 persen.

“Tidak bisa disimpulkan mana yang lebih unggul,” kata Deni dalam pemaparan rilis yang ditayangkan di YouTube SMRC kemarin.

Jika dibandingkan dengan periode survei bulan lalu, yakni November, Ganjar dan Prabowo, sebut Deni mengalami penurunan. Sedangkan Anies naik. Namun Ganjar tetap di posisi 1, sementara Prabowo terdepak ke urutan 3.

“Tiga teratas dibanding sebelumnya itu di survei November, posisi kedua masih Prabowo. Sekarang di Desember posisi kedua ditempati Anies,” lanjutnya.

Penurunan elektabilitas Ganjar terbilang tipis dibanding bulan November. Dari 26,7 persen menjadi 26,5 persen. Tingkat keterpilihan politisi Banteng ini hanya minus 0,2 persen saja.

Sedangkan Prabowo dari 18,8 persen turun menjadi 16,8 persen. Cukup siginifikan, yakni sekitar 2 persen. Sehingga posisinya di urutan 2 diambil alih oleh Anies yang lagi naik elektabilitasnya dari 17 persen menjadi 18,6 persen.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia (IPI) juga melakukan survei dengan hasil yang nyaris sama. Dalam survei milik Burhanuddin Muhtadi itu, menunjukkan kalau tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo mengalami penurunan. Sedangkan Anies naik. Urutannya juga sama, hanya beda persentasenya. Ganjar di posisi pertama (33,9 persen) disusul Anies (32,2 persen) dan Prabowo (23,9 persen).

Sementara di survei LSI Denny JA yang dirilis kemarin, Prabowo masih menyegel urutan kedua dengan elektabilitas 23,9 persen. Selisih 1,9 persen dengan urutan pertama yaitu Ganjar (25,8) persen. Terpaut jauh dengan Anies di peringkat tiga yakni 17,8 persen.

Kenapa elektabilitas Ganjar menurun? Ketua Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania, Immanuel Ebenezer mengakui bahwa semangat relawan pendukung Ganjar akhir-akhir ini terus melemah. Terutama sejak Ganjar mendapat teguran dari PDIP usai menyatakan kesiapannya maju sebagai capres 2024. Hal ini yang jadi penyebab elektabilitas Ganjar di survei menurun.

Noel-sapaannya berharap, ke depan Ganjar berani turun gunung dan melakukan evaluasi terhadap apa yng terjadi. “Pak Ganjar juga mungkin kurang berani menyapa relawan. Padahal kita butuh pemimpin yang punya keberanian, kalau takut buat apa? Bagaimana memimpin jutaan orang, kalau menghadapi beberapa orang saja takut,” kata sosok yang karib disapa Noel ini tadi malam.

“Kita jujur saja selama ini semangat kita turun. Pak Ganjar bisa enggak memompa kembali semangat relawan,” sambungnya.

Sementara NasDem girang betul melihat peningkatan elektabilitas Anies usai dideklarasi sebagai capres dan dibawa keliling Indonesia. Salah satunya diungkapkan oleh Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi.
Ia mengaku merasakan betul betapa tingginya animo dukungan dari masyarakat ketika Anies mengunjungi provinsi paling barat Indonesia itu. Misalnya saat berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu.

“Respon masyarakat Aceh ke pak Anies sangat positif. Pak anies punya kedekatan dalam segala hal dengan Anies. Tentu sebagai pendukung utama, kami merasa gembira. Itulah yang kami pekeirakan dari awal, deklarasi pak Anies berpengaruh pada elektabilitas,” kata Taufiq kemarin.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengamini bahwa peningkatan elektabilitas Anies terjadi pascadeklarasi capres oleh NasDem. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendapat atensi yang cukup tinggi dari masyarakat belakangan ini.

“Safari politik mengunjungi daerah-daerah juga dilakukan oleh Anies dan Partai NasDem selama dua bulan terakhir belakangan juga turun berkontribusi terhadap peningkatan popularitas Anies,” pungkasnya. (Tim)