Sekolah Partai PDI Perjuangan yang Kemudian Diikuti Partai Lain, Terobosan yang Patut Diapresiasi

Sekolah Partai PDI Perjuangan (foto gesuri.id)

MonWnews.com, Jakarta – Sekolah Partai yang diinisiasi PDI Perjuangan dan kemudian diikuti oleh partai politik lain di Indonesia diapresiasi oleh para akademisi. Apalagi di Sekolah Partai PDI Perjuangan, memperkuat materi ideologi Pancasila dan hingga materi antikorupsi.

Peneliti Politik Wasisto Raharjo Jati menilai bahwa Sekolah Partai yang dibangun oleh PDI Perjuangan merupakan terobosan yang patut diapresiasi. Sekolah Partai PDI Perjuangan sendiri digelar untuk mempersiapkan kader-kader berkualitas yang layak dinominasikan dalam jabatan publik.

Apalagi, lanjutnya, dalam Sekolah Partai juga diberikan pembekalan materi salah satunya anti korupsi hingga penggemblengan secara ideologi Pancasila.

“Hal ini tentu patut diapresiasi di tengah kondisi politik saat ini yang mulai tergerus komitmen ideologinya,” ujar Wasisto, Jumat (6/1/2023).

PDI Perjuangan akan memasuki usia ke-50 tahun pada 10 Januari 2023, mendatang. Secara kepartaian, partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini telah malang melintang di semua lintas rezim pemerintahan. Mulai dari Orde Baru, reformasi hingga sekarang.

Tentu hal itu, membuktikan bahwa PDI Perjuangan sangat kuat dan solid sebagai sebuah partai politik. Wasisto Raharjo Jati pun menyebut, bahwa PDI Perjuangan sebagai salah satu parpol yang mengakar secara ideologis dan adaptif dalam berbagai periode pemerintahan.

PDI Perjuangan juga diketahui menguatkan jaringan kepartaian dengan membangun kurang lebih 112 kantor Partai sebagai pusat pengorganisasian partai selama dua tahun belakangan ini

“Artinya usia 50 tahun ini menunjukkan partai yang telah matang secara institusi dan solid secara jaringan,” kata Wasisto.

Wasisto juga mendorong agar partai berlambang banteng moncong putih itu tetap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di usia yang menginjak ke 50 tahun ini.

Terlebih, selama ini PDI Perjuangan dikenal dan sangat akrab di telinga masyarakat sebagai partai ‘wong cilik’.

“Saya berharap agar partai ini tetap konsisten sebagai partainya wong cilik baik nanti ketika dalam lingkar kekuasaan maupun di luar kekuasaan,” jelasnya.

Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, apa yang sudah dilakukan PDIP dalam mendirikan kantor partai di sejumlah daerah mempunyai banyak keuntungan. Trubus mengatakan, keberadaan kantor partai memperkuat jajaran partai di seluruh daerah.

“Saya melihat, lebih memperkuat koordinasi, kolaborasi antar internal partai sendiri,” ujar Trubus.

Selain itu, lanjut Trubus, ini juga menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparasi dan akuntabilitas.

“Lebih kepada menampilkan sosok partai yang menekankan kepada transparansi dan akuntabilitas. Itu yang memang selama ini, di mana partai-partai cenderung tertutup karena partai di Indonesia ini lebih mengedepankan bagaimana cara mendapatkan kekuasaan, belum ada sampai internal partainya, menata manajemennya, organisasinya itu relatif minim. Ada partai, satu periode saja hilang, konstituennya hilang, perannya semakin tidak ada. PDI Perjuangan berbeda,” tegas Trubus.

Selain memperkuat konsolidasi internal partai sendiri, kantor partai juga sebagai wadah para calon-calon kader dan legislastifnya, simpatisannya, agar memperoleh pendidikan partai politik. “Karena di Indonesia itu juga minim soal pendidikan partai politiknya,” tandasnya. (gs)