Pernyataan Sikap Oemah Nusantara Ekosentrik Tanggapi Pidato Presiden Prabowo di PBB Terkait Israel – Palestina

Monwnews.com, Pada tanggal 23 September 2025, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke 80 terkait perselisihan Palestina dan Israel. Pidato tersebut adalah penanda sejarah penting.

Beliau tidak hanya berbicara sebagai Kepala Negara, tetapi juga sebagai simbol dari nasab ketiga Nabi Ibrahim AS—yakni keturunan Keturah, istri terakhir sang Khalilullah, yang dalam tradisi Nusantara diyakini sebagai leluhur bangsa-bangsa di Timur.

Sejarah mencatat tiga garis keturunan Ibrahim:
Bani Israil, dari Sarah, melalui Ishaq dan Ya‘qub.
Bani Ismail, dari Hajar, melalui Ismail hingga Nabi Muhammad SAW.
Bani Nusantara, dari Keturah, yang berkembang jauh ke Timur, menanam benih peradaban damai dan harmoni di kepulauan kita.

Namun, konflik panjang antara Bani Israil dan Bani Ismail terus berulang dari zaman ke zaman. Mereka berbagi ayah yang sama, tetapi terbelah oleh sejarah dari ibu yang berbeda.

Hari ini, Nusantara—nasab Keturah—hadir sebagai penengah. Melalui kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia menggemakan kembali warisan Nabi Muhammad SAW berupa Piagam Madinah, yang di bumi Nusantara mewujud sebagai Pancasila: Tan Hana Dharma Mangrwa.

Falsafah ini menegaskan:
Tidak ada kebenaran yang mendua.
Tidak ada dharma yang terpecah.
Persatuan lahir dari keberagaman yang dijahit dengan keadilan.

Lebih dari itu, Pancasila bukan sekadar dasar negara Indonesia. Ia mengandung dua dimensi:
Cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai fondasi bangsa.
Teleologi universal, yakni tujuan akhir Indonesia untuk memberi jalan damai dan adil bagi seluruh umat manusia.

Dengan demikian, Pancasila adalah warisan Nusantara bagi dunia—jalan tengah peradaban global yang bisa menjadi solusi konflik panjang, termasuk menyembuhkan luka sejarah Palestina dan Israel.

Kami, Perkumpulan Oemah Nusantara Ekosentrik, mendukung penuh sikap dan pidato Presiden Prabowo Subianto di PBB pada 23 September 2025. Indonesia bukan sekadar penonton sejarah, melainkan anak bungsu Ibrahim yang memikul misi mendamaikan dua saudaranya.

Semoga spirit ini menjadi obor yang menuntun dunia menuju keadilan, kedamaian, dan persaudaraan universal.

Jakarta, 23 September 2025
Perkumpulan Oemah Nusantara Ekosentrik
Dodi Ilham – Ketua Umum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *