Sibolga – Kiai muda NU, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), menyatakan keprihatinannya atas tewasnya seorang musafir di Masjid Agung Kota Sibolga akibat dianiaya karena tidur. Ia menilai, para pelaku kurang memahami esensi dari beragama.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian seperti ini, menunjukkan tentang betapa rendahnya pemahaman beberapa dari kita tentang beragama. Mereka masih beragama untuk agama, bukan beragama untuk Tuhan. Dan mereka lupa bahwa esensi dari beragama adalah kemanusiaan,” ujar Gus Hans, Rabu (5/11/2025).
Adapun sang musafir tewas karena dianiaya oleh sekelompok orang yang menolak musafir tersebut beristirahat di masjid. Penolakan itu berbuntut penganiayaan hingga tewas.
Padahal, dikisahkan Gus Hans, di zaman Rasulullah SAW, masjid tak hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya musafir yang tak memiliki tempat singgah.
“Di zaman Nabi Muhammad SAW, masjid juga menjadi tempat berlindung dan berkumpulnya para musafir atau mereka yang tidak memiliki tempat tinggal, seperti ashabush shuffah,” ucapnya.
Pria yang juga Sekretaris Jenderal Gerakan Ayo Mondok ini, menganggap para pelaku terjerat fanatisme beragama. Sehingga yang tak sesuai kehendak, maka dianggap melanggar syariat agama.
“Saya melihat mereka tidak memahami tentang fungsi masjid yang sebenarnya serta sebagai fungsi ibadah mahdhah dan juga bisa bermanfaat sebagai fungsi ibadah ghairu mahdhah, yaitu memberikan pelayanan, fungsi sosial untuk pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Gus Hans berharap, kejadian serupa tak terulang kembali. Tewasnya seorang musafir hanya karena beristirahat, menurut dia, menjadi refleksi, khususnya untuk umat islam.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semuanya. Mudah-mudahan ini tidak berlaku lagi di daerah-daerah lain, dan cukup ini yang terakhir kali,” pungkasnya.
Sebelumnya, terjadi kasus penganiayaan hingga menewaskan seorang musafir yang sedang tidur di Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara. Kejadian nahas tersebut terjadi pada Jumat (31/10) dini hari.
Satreskrim Polres Sibolga kini berhasil meringkus lima orang pelaku yang terlibat dalam aksi bengis tersebut. Lima pelaku itu yakni ZPA, HBK, SSJ, REC, dan CLI.












