MonWnews.com, Surabaya – Kerja keras delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk berburu cuan di negara Saudi Arabia tidak sia-sia.
Dari Pertemuan business to business (B to B) antara pengusaha Jatim dengan pengusaha Saudi Arabia yang diselenggarakan di Riyadh. sedikitnya ada tiga kerjasama yang ditandatangani dengan nilai kontrak sekitar Rp 86 miliar. Ke-3 MoU itu meliputi, kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim dengan Sami Al Khatiri Trading Est serta PT. Sekar Laut Tbk dengan Mizanain Trading And Marketing Est serta Kadin Jatim dengan Multaqo Alfonoon Est.
“Alhamdulillah. Tadi malam sudah ada pengusaha Riyadh yang teken kontrak dengan pengusaha Kadin Jatim. Satu kontrak senilai Rp 70 miliar. Sementara dua kontrak lainnya masing-masing mencapai Rp 8 miliar. Semoga ini masih akan berlanjut dan kemungkinan masih ada tambahan lagi” ujar Adik Dwi Putranto saat dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu(30/11/2022).
Lebih lanjut Adik mengatakan, bahwa dalam pertemuan misi dagang yang dihadiri oleh sekitar 100 pengusaha Riyadh kemarin menjadi penyemangat bagi pengusaha Jatim karena kondisi ini telah menyadarkan mereka bahwa produk Jatim layak dan sangat diminati oleh pasar luar negeri.
“Semuanya tertarik. Yang dari Kadin Kediri Raya itu berhasil teken kontrak senilai Rp 70 miliar per tahun diantaranya untuk ekspor produk kerupuk, gula aren, kacang, mie instan, teh jamus dan kacang Gangsar,” jelas Adik.
Selain itu, juga ada kerjasama pengadaan tanam hias senilai Rp 8 miliar per tahun, seperti bunga bugenvil dan bunga kamboja. Juga ada permintaan humus untuk menyuburkan tanah. Adik menuturkan, kebutuhan tanaman hias dan humus di Saudi Arabia sangat besar seiring dengan banyaknya pengembangan hunian baru disana. Juga ada kerjasama pemenuhan suplay arang kayu atau carcuel senilai Rp 8 miliar per tahun.
“Sebenarnya kami tidak mematok target transaksi on the spot dalam kegiatan ini karena tujuan kami adalah untuk mengenalkan. Kalau sudah kenal dan mengetahui keunggulannya, pasti para importir ini tertarik bekerjasama. Karena target kami adalah bisnis yang terjalin setelah pertemuan ini,” ujarnya.
Perwakilan dari Kadin Kediri Raya, Nofian Supriyono mengatakan sangat puas dengan pertemuan tersebut karena dari 18 anggota Kadin yang ikut, ada 12 perusahaan yang dipersilahkan untuk memaparkan produk mereka.
“Saya kemarin mempresentasikan teh hijau jamus dan kacang Gangsar dari Kediri. Respon pengusaha Saudi Arabia sangat bagus, Saya berikan testernya dan semuanya suka. Juga produk turunan dari tepung mocaf seperti kerupuk serta gula palm. Krupuk itu untuk kebutuhan jamaah Haji dan Umrah di sini sangat besar,” ungkap Nofian Supriyono.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kediri memiliki beragam potensi Sumber Daya Alam (SDA). Salah satunya adalah teh hijau yang produksinya di Kediri Raya sangat besar.
“Lahan teh berada di kawasan Kediri-Ngawi seluas 6.600 hektar, produksinya bisa mencapai sekitar 50 ton per bulan. Kalau krupuk produksinya bisa mencapai sekitar 1 ton per hari. Untuk kacang gangsar produksinya sudah sangat besar dan telah ekspor ke sejumlah negara seperti Thailand dan Filipina. Ini dalam rangka memperluas pasar ekspor di Saudi Arabia,” pungkasnya. (dis/kj)