GOR Pulosari  Malang, Venue Konser Paling Ditakuti Para Musisi Era 70-90 an

Oplus_131072

Monwnews.com, Malang – Yang pernah termuat di surat kabar, menurut majalah Aktuil, Niki Astria Dan Ita Purnamasari pernah pulang menangis setelah manggung di GOR Pulosari ini.

Band Superstar seperti Godbless bahkan Band asal jawa timur sendiri seperti AKA Dan Q-Red juga tak luput dari lemparan dan sabotase penonton, termasuk ala ala suara Rod Steward, si Ikang Fauzi pernah merasakan lemparan minuman kaleng.

Oplus_131072

Majalah Aktuil pernah mencatat, dekade 1977 hingga awal 1980 hanya The Rollies dan Rhapsodia yang sukses lolos dari ganasnya penonton di GOR Pulosari ini.

Dan pelawak legend, si Dono Warkop pernah menjadi MC pertunjukan godbless Dan Q-Red 1983 juga di tempat yang sama, penonton yang tak puas dengan penampilan mereka mengamuk bahkan merusak panggung, Hingga si Dono Warkop pun sampai antipati sama malang, gak akan main ke malang lagi (wawancara log zhelebour di rajawali tv)

Kemudian Eet Sjahranie, pertama kali memperkuat God bless juga terkena lemparan batu saat pertama Kali manggung di malang tahun 1989. (Wawancara journal godbless Denny MR).

Oplus_131072

Superstar sekelas SLANK awal 90 an sempat mencicipi venue neraka ini, kaki si Kaka Slank di tarik penonton hingga ia terjatuh, tidak hanya itu, ia juga terkena lemparan sandal jepit, tetapi dengan gaya slengeannya, Kaka lalu mengambil sandal jepit itu dan memakainya.

Dewa 19 juga membagikan pengalaman lucunya lewat konten YouTube, saat pertama Kali manggung di GOR Pulosari, ”burungnya” Andra pernah di remes sama penonton waktu ia memainkan interlude lagu kangen.

Band speed metal awal seperti Power Metal Dan Red Spider tak luput dari lemparan batu dan sumpah serapah penonton GOR Pulosari,  waktu itu publik malang menyebut aliran speed metal sebagai aliran metal ketipung (metal dangdut) karna ketukan drum nya yang di anggap monoton.

GOR Pulosari bagaikan kawah candradimuka bagi musisi musisi nasional waktu itu

Sayangnya GOR ini beralih fungsi menjadi super market dan mengakhiri kejayaan musik rock di Indonesia yang dulu pernah bergema dan Malang saat itu menjadi salah satu barometer musik rock tanah air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *