MonWnews.com, Malang – Kebanyakan Masyarakat di wilayah Malang, Surabaya dan sekitarnya tidak menyadari jika pernah melakukan pelanggaran lalu lintas dan terekam pada sistem tilang Elektronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Masyarakat baru sadar jika telah melakukan pelanggaran lalulintas dan terekam dalam ETLE saat hendak mengurus surat-surat kendaraan seperti saat ingin membayar pajak kendaraan bermotor atau memperpanjang nomor kendaraan.
Soal ini dapat kita lihat dari banyaknya keluhan masyarakat di berbagai media tentang kekecewaannya tidak dapat dengan segera mengurus surat-surat kendaraan karena terkena tilang elektronik yang menyebabkan nomor kendaraannya terblokir saat hendak melakukan pengurusan surat kendaraan.
Pada umumnya masyarakat tidak menyadari jika mereka telah melakukan pelanggaran baik kondisi dan lokasi pelanggaran itu terjadi.
Masyarakat baru bisa mengurus surat-surat kendaraan setelah menyelesaikan blokir dimana saat melakukan pengurusan blokir tersebut akan ditunjukkan oleh petugas kapan, dimana dan jenis pelanggaran apa yang dilakukan, lengkap dengan foto tangkapan ETLE.
Untuk mengatisipasi kejadian tersebut, masyarakat dapat melakukan pengecekan awal sebelum melakukan pengurusan surat-surat kendaraan lewat situs https://etle.jatim.polri.go.id/
Dengan situs ini, masyarakat dapat mengecek langsung apakah benar telah melakukan pelanggaran dan terkena tilang ETLE atau tidak, khususnya di wilayah hukum Polda Jawa Timur.
Dalam situs tersebut ada tiga Langkah yang perlu dilakukan yaitu memasukkan data pelat nomor, nomor mesin, dan nomor rangka.
Jika benar melakukan pelanggaran, situs tersebut akan menjelaskan detail tentang waktu, lokasi, tipe pelanggaran, dan statusnya.
Jika tidak ada pelanggaran, maka akan muncul kalimat ‘No data available‘.
Adapun sanksi pelanggaran tilang elektronik ini akan disesuaikan dengan aturan yang tertulis di Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau LLAJ.
Perlu diingat situs diatas hanya untuk pelanggaran yang terjadi di wilayah hukum Polda Jawa Timur, sebab semua Polda yang menerapkan sistem tilang elektronik memiliki situs tersendiri. (Tim)