monwnews.com – Malang,- Pihak Trans7 secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada KH. Anwar Manshur, keluarga, para pengasuh, santri, dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, serta seluruh keluarga besar pondok pesantren di Indonesia.
Mereka juga memohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan dan kegaduhan yang ditimbulkan akibat tayangan program Xpose Uncensored di stasiun televisi nasional Trans7,yang sempat viral itu.
Surat permohonan maaf pihak Trans 7 secara resmi disampaikan ter-tanggal 13 Oktober 2025,yang ditanda tangani oleh Kepala Departement Programing dan Direktur Produksi ,dengan surat resmi No 339/DSMA-PR/25.
Tayangan acara tersebut menjadi viral,karena dinilai menampilkan gambaran yang keliru dan tidak proporsional terkait kehidupan santri dan ulama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Sehingga KH. Anwar Manshur, keluarga,serta para pengasuh, santri, dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, juga seluruh keluarga besar pondok pesantren se- Indonesia menyatakan sikap bahwa,pihak Trans 7 dianggap telah melakukan kesalahan fatal,karena telah membuat framing negatif terhadap pesantren dan ulama.
Merekapun meminta agar pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) harus memberikan sangsi tegas kepada semua pihak yang terlibat.
Menurut mereka bahwa Etika pemberitaan bukan hanya sekedar formalitas,namun adalah cermin kehormatan.
“Jika media sebesar itu lupa menjaga adabnya,maka biarlah publik yang menilai,siapa yang telah kehilangan arah.Pesantren boleh sederhana ,tapi para Kyai kami terlalu mulia untuk dijadika sensasi” tulisan pada sebuah flayer yang juga viral di medsos.
Bahkan pada flayer yang diunggah dimedsos tersebut,tegas mengajak untuk memboikot trans 7.
“Suara umat untuk keadilan.Media harus mengedukasi bukan mendiskreditkan,” tegas tertulis pada flayer yang turut viral tersebut.
Unggahan flayer dimedsos pun,turut meramaikan dunia jagad maya gegara framing dari tayangan pihak Trans 7 dan muncul ajakan membuat aksi demo
Yang berisi :Santri Malang Menggugat.Yang merasa Kaum Santri,Ayo gabung Aksi Boikot Trans 7 dengan turun ke jalan pada besok Hari Rabu 15 Oktober 2025 pada jam 09.00 wib,dengan titik kumpul di depan Hotel Tugu Malang,menuju depan Gedung DPRD Kota Malang/Balaikota.
(galih)