Tingkatkan Produksi Buah, DPD APKASINDO Sijunjung Dorong BPDP Gelontorkan Sarpras Pupuk Ke Petani Sawit

Bagus Budi Antoro Ketua DPD Asosiasi Petani kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sijunjung Sumbar.

Monwnews.com, Sijunjung – Produksi perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dinilai mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan ini. Hal ini lantaran sejumlah kebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sudah mulai dapat di panen.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesian (APKASINDO) Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat , Bagus Budi Antoro menjelaskan beberapa waktu lalu pemerintah didukung Apkasindo menggalakkan peremajaan sawit rakyat tidak terkecuali di wilayah Sumatera Barat.

Bagus Budi Antoro yang juga Jurnalis dengan Produksi TBS Kebun Sawit PSR yang terus meningkat

Saat ini kebun PSR dengan dana bantuan dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) sebagian sudah berproduksi. Ini tentu berdampak pada peningkatan produktifitas kebun kelapa sawit di Ranah Minang itu secara keseluruhan.

“Di Sumbar, kita Apkasindo memiliki 6 DPD Kabupaten dan kota. Sebelumnya bergerak mendorong agar percepatan PSR tercapai. Alhasil saat ini kebun PSR tahap 1 dan 2 sudah menghasilkan uang untuk petani pemiliknya,” tuturnya Rabu (21/5).

Bisa jadi kata Bagusi, peningkatan hasil kebun kelapa sawit se-Sumbar dapat diatas 2,3 Juta ton/tahun nantinya. Dimana luas perkebunan kelapa sawit di Sumbar mencapai 854.419 hektar pada tahun 2022. “Sekarang bisa jadi meningkat jumlah luasannya dan hasil kebunnya,” sambungnya.

Kendati demikian menurut Bagus, kebun PSR tersebut masih perlu dukungan sarana dan prasarana. Sebab kebun PSR tahap 1 dan 2 tersebut dulunya masih dibangun dengan dana hibah sebesar Rp30 juta /hektar. Artinya petani masih harus keluarkan dana pribadi untuk mencukupi biaya lanjutan peremajaan hingga tahap Tanaman Menghasilkan tahun 1.

“Petani butuh dukungan pupuk, dimana kebutuhan pupuk dapat memangkas anggaran sebesar 30% sendiri dari biaya perawatan seluruhnya. Nah jika kebutuhan ini tercukupi tidak kecil kemungkinan jumlah produksi meningkat kembali,” paparnya.

Bagus berharap, BPDP mempermudah pengurusan dan pengajuan bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) bagi petani terutama dalam pengajuan pupuk tadi. “Mau tidak mau BPDP dan pemerintah harus hadir untuk membantu pupuk petani perkebunan rakyat,” tandasnya. (gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *