Demak – Kebudayaan dan kesenian merupakan ujung tonggak suatu negara. Ia mengakar untuk terus mewarnai kehidupan dalam masyarakat Nusantara. Di Demak sendiri, tepatnya di Pendopo Notobratan Kadilangu kegiatan kebudayaan dan kesenian terus dilaksanakan oleh pegiat seni. Salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan ialah Langen Budaya Hadilangu. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dan diinisiasi oleh Seniman Muda Tari Demak.
Setelah sukses menggelar Langen Budaya Hadilangu #5 yang bertepatan dengan Hari Tari Dunia 2025, kini Langen Budaya Hadilangu #6 digelar bertajuk Sendratari Ramayana dengan lakon “Brubuh Alengka”. Kegiatan itu dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2025 di Pendopo Notobratan Kadilangu. Kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa komunitas seni, seperti Seniman Muda Tari Demak, Satrio Demang Iromo, Sanggar Padma Baswara, Tatal Jati Kota Wali, dan Karawitan Salam Lestari Budaya.
Ika Febriani selaku Stage Manager menuturkan bahwa Langen Budaya Hadilangu#6 memberikan ruang ekspresif kolaboratif bagi pegiat seni yang ada di Kabupaten Demak.
“Langen Budaya Hadilangu #6 juga memberikan kesempatan bagi pegiat seni lokal untuk selalu berekspresi serta berkolaborasi untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian yang ada di Kabupaten Demak,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Penampilan Karawitan Salam Lestari Budaya menjadi pembuka sajian pada kegiatan ini, dilanjutkan penampilan Tari Serayu oleh Sanggar Padma Baswara. Langen Budaya Hadilangu #6 turut dihadiri oleh beberapa tamu undangan, meliputi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Kasepuhan Kadilangu, dan Notobratan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, menekankan bahwa jika kita harus melestarikan kebudayaan di Demak sebagai sarana sosialisasi dan edukasi untuk menjaga tradisi dari waktu ke waktu.
Gemuruh semangat dari masyarakat sekitar menjadi bukti nyata bahwa kebudayaan dan kesenian masih hidup di tanah ini. Dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam kemeriahan Langen Budaya Hadilangu #6, menjadikan malam itu bukan sekadar pertunjukan yang hanya menjadi tontonan namun juga menjadi tuntunan.
Sendratari Ramayana yang disajikan melalui kolaborasi para pegiat seni menyalakan kembali api cinta terhadap budaya yang berkesan hangat, bergetar, dan penuh makna. Di balik sorot lampu dan tepuk tangan yang membahana, terselip harapan agar Langen Budaya Hadilangu terus bertahan untuk menjadi ruang yang menjaga warisan, menghidupkan kesenian, serta memberi napas bagi para seniman di Kabupaten Demak untuk terus berkarya dengan bangga.
