Monwnews.com, Surabaya – Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan keprihatinan dan kekesalannya terhadap masih maraknya praktik pemaksaan iuran di sejumlah SMA dan SMK Negeri di Jawa Timur. Hal ini disampaikan melalui laman akun instagram pribadinya setelah menerima berbagai keluhan dari masyarakat, khususnya dari wali murid di SMAN 2 Mejayan, pada rabu, (05/06/2025).
Dalam postingan yang ditampilkan oleh Pemimpin muda jatim itu, orang tua siswa kelas X di SMAN 2 Mejayan mengaku terbebani dengan iuran komite yang nominalnya mencapai Rp 1,5 juta per siswa. Sementara itu, untuk siswa kelas XI dan XII, dikenakan masing-masing Rp 750 ribu dan Rp 500 ribu.
Lebih miris lagi, salah satu wali murid mengungkapkan adanya intimidasi dari pihak sekolah. Siswa disebut-sebut tidak akan mendapatkan nomor ujian dan dilarang mengikuti ujian akhir semester jika belum membayar iuran tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Emil menuliskan dalam keterangan postingannya agar jangan pernah mau jika ada yang memaksakan iuran di SMA Negeri dan SMK Negeri di Jawa Timur.
“Mohon jangan pernah mau kalau ada yang memaksakan iuran di SMA Negeri dan SMK Negeri di Jawa Timur. Dinas Pendidikan Jatim sudah menyampaikan ke saya pagi ini bahwa tidak pernah diperbolehkan adanya iuran-iuran wajib, atau yang penagihannya terkesan dipaksakan,” tulis Emil pada Postingan Instagramnya @emildardak.
Selanjutnya Ia menambahkan bahwa arahan dari gubernur khofifah sudah sangat tegas dan jelas bahwa pendidikan dtingkat SMA dan SMK di jatim itu gratis, Dan meminta kepada para kepala sekolah untuk bisa menegaskannya kepada publik.
“Arahan Ibu Gubernur Khofifah sudah sangat tegas dan jelas. Mohon pihak sekolah bisa segera menegaskan hal ini ke publik,” pungkasnya. (RIZZ).
