Monwnews.com, Surabaya – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara Musyawarah Wilayah (Muyswil) Aisyiyah Jawa Timur ke 13 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (21/1/2023). Di Muswil tersebut Gubernur Khofifah mengapresiasi Muhammadiyah dan juga Aisyiyah yang sejauh ini telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, terutama pendidikan dan kesehatan.
“Terima kasih ke Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Timur, telah membantu kolaborasi dan sinergi sama pemprov Jatim selama ini dibuktikannya dengan IPM Jawa Timur meningkat ditahun 2020, 2021, dan 2022. Kemudian juga saya ucapkan terima kasih pada PD Aisyiyah di kabupaten/kota yang memiliki akar rumput luar biasa, sehingga membantu menurunkan angka stunting di Jatim,”ujar Gubernur Perempuan pertama di Jatim ini.
Kesempatan itu Gubernur Khofifah juga, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Musywil Aisyiyah Jatim ke-13 ini. Dimana forum ini akan menjadi ajang pertemuan pikiran dan juga pertemuan gerakan bagi para punggawa Aisyiyah. Yang nantinya dari Musywil ini akan dilahirkan plan of action yang harapannya akan semakin mendongkrak kemajuan Jawa Timur. “Selamat melaksanakan Musyawarah wilayah ke 13 untuk Aisyiyah Jawa Timur. Perempuan makin berdaya, berkemajuan, dan tentu ini menjadi bagian dari ikhtiyar untuk bisa menanam amal jariyah, serta amal ibadah kita semua,”ujarnya
“Pasti ada pertemuan pikiran strategis dan gerakan yang terbangun di Musywil ke-13 ini. Ini format yang sangat penting terkait bagaimana kita akan membangun kolaborasi agar memberikan magnitude yang lebih besar,”katanya.
Selain itu Gubernur Khofifah juga menyampaikan, Aisyiyah yang memiliki gerakan dakwah sangat kental menjalankan berbagai upaya pemberdayaan dan mewujudkan berbagai kemajuan . Secara khusus ia menekankan indeks pembangunan gender di daerah-daerah yang masih kurang diharapkan Gubernur Khofifah bisa didorong.
Lebih lanjut dijelaskan, dakwah di Muhammadiyah bisa dilakukan melalui banyak cara. Yaitu dengan lisan atau perkataan (dakwah bil lisan) serta perbuatan (dakwah bil hal), melalui tulisan (dakwah bil kitabah), dan melalui pendekatan ekonomi sehari-hari (dakwah bil mal).
“Dakwah memberikan solusi untuk how to solve the problem bagaimana kita menjadi problem solver, yang paling mudah contohnya bagaimana dakwah bil mal akan memberikan penyelesaian masalah dari apa yang dihadapi sehari-hari. Tapi dakwah dan penyelesaian ini sekarang harus sesuai dengan format modern, terutama di bidang ekonomi,” ujarnya.
Terkait hal itu, Gubernur Jatim berpesan pada segenap jajaran PD Aisyiyah untuk dapat menerapkan konsep dakwah yang bisa menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari. Sebab, masalah keseharian kini sudah menjadi lebih kompleks karena dampak digitalisasi.
Konsep dakwah ini disebutnya sebagai dakwah bil IT. Mari kita bangun IT untuk kebaikan bukan sebaliknya. “Apa yang terjadi kini lebih modern lagi, karenanya dakwah bil IT harus menjadi penguatan terhadap dakwah bil kitabah yang sangat kuat basisnya dalam tradisi muhammadiyah,” katanya.
Ia pun mengapresiasi gerakan Aisyiyah yang selama ini juga telah menjalankan dakwah bil kitabah dengan sangat baik. Yang impact nya juga pada peningkatan IPM Jatim. “Kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan manusia sangat luar biasa, baik melalui ilmu pengetahuan, sosial dan kesehatan. Kekuatan Aisyiyah di akar rumput juga luar biasa,” puji Khofifah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayyinah mengatakan aisyiyah akan senantiasa berdakwah melalui pendidikan perempuan dan penerus bangsa Indonesia serta memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan sosialnya.
“Aisyiyah telah sejak lama berkomitmen untuk memberikan kesempatan menempa ilmu yang sama bagi perempuan dan kaum penerus bangsa. Juga dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial. Semoga Musywil ke-13 ini memberikan pemikiran baru yang segar agar kami dapat terus menjalankan komitmen ini,”pungkasnya. (kj)