MonWnews.com, Surabaya – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Jawa Timur tegaskan bahwa video viral di grup-grup whatsapp warga yang menampilkan banjir di depan gerbang tol merupakan hoaks.
Melansir dari suara surabaya, Darmawan Kepala Pelaksana BPBD Gresik mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran hingga Jawa Tengah mengonfirmasi bahwa peristiwa yang ditampilkan di video tersebut bukan di Gresik.
“Sudah kami cek, sudah kami telusuri, pintu tol yang sesuai dalam video tersebut tidak kami temukan,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam video tersebut menampilkan peristiwa banjir hingga mampu menghanyutkan mobil-mobil yang mengantri masuk tol disertai caption “tanggul Brantas jebol daerah Driyorejo dan Menganti terimbas banjir”.
Darmawan mengatakan, untuk saat ini, terkait dengan penanganan tanggul anak Kali Lamong yang jebol sudah diupayakan perbaikan.
“Kami bekerja bersama dengan masyarakat dan juga jajaran terkait, terutama yang ada rembesan-rembesan itu kami lakukan penambalan dengan glangsing atau terpal. Camat dan pemerintah desa setempat juga sangat mobile mengecek untuk menghindari hal yang lebih fatal. Ada rembesan sedikit langsung kami tangani,” ucapnya.
Darmawan menjelaskan, sampai saat ini masih ada beberapa wilayah di Gresik yakni Kecamatan Cerme dan Kecamatan Menganti yang masih digenangi air. Sedangkan, ia menambahkan, untuk wilayah Driyorejo saat ini masih digenangi air sedikit.
“Untuk wilayah Cerme dan Menganti masih ada beberapa desa (yang banjir), seperti Morowudi saat ini akses jalan kami tutup karena imbas luapan Kali Lamong. Sementara ini, diadakan pengaturan lalu lintas di pertigaan Morowudi dan pertigaan Boboh,” terangnya.
Darmawan menambahkan, di wilayah perumahan dan perkampungan Desa Boboh sempat dilakukan penyedotan air, namun karena debit air Kali Lamong yang masih tinggi hal tersebut tidak maksimal.
“Debit air Kali Lamong sudah mencapai tertinggi selama ini, info dari teman-teman perbatasan Balongpanggang dengan Dawar, Mojokerto sudah ada penurunan meskipun lambat. Semoga tidak terjadi hujan di wilayah hulu,” Darmawan.
Untuk wilayah Driyorejo, ia mengatakan, ketinggian banjir variatif, terutama di desa Driyorejo wilayah paling selatan yang berhimpit dengan Kali Mas genangan banjir mencapai 10-20 cm.
Terkait dengan tempat pengungsian untuk warga terdampak banjir, ia menerangkan, ada beberapa titik penampungan di balai RW, masjid, mushala, dan rumah doa yang bisa digunakan sebagai pengungsian warga sekitar.
“Untuk masalah makanan, kami mendirikan beberapa dapur umum dan akan ditambahkan lagi di wilayah Menganti dibantu oleh Dinas Sosial Pemerintah Provinsi,” pungkas Darmawan. (Tim**)