monwnews.com – Malang,- Hari Raya Nyepi merupakan hari suci bagi umat Hindu yang diperingati atau dirayakan setiap Tahun Baru Saka.
Perlu diketahui juga Tahun Baru Saka merupakan salah satu hari sakral bagi umat Hindu di Indonesia dan ditetapkan menjadi hari libur nasional
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender śaka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi
Hari Raya Nyepi juga ditandai dengan masyarakat berupaya untuk menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, melakukan berbagai aktivitas hingga menjaga ucapan lisan
Uniknya, Hari Raya Nyepi 2025 berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 2025 dan itu menjadi bentuk toleransi yang baik di Indonesia
“Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu memiliki makna mendalam sebagai momen introspeksi, penyucian diri dan alam, serta perayaan Tahun Baru Saka dengan menekankan kesunyian dan meditasi untuk mencapai harmoni spiritual.” Ujar I Made Rian Diana Kartika,Ketua DPC PDIP Kota Malang ,Jumat (28/03/2025)
Berikut adalah elaborasi terkait Nyepi bagi umat Hindu
Penyucian Diri dan Alam:
Nyepi, yang berarti “senyap” atau “hening,” adalah waktu untuk umat Hindu untuk menyucikan diri (Bhuana Alit) dan alam semesta (Bhuana Agung).
Introspeksi dan Renungan:
Selama Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu empat larangan: tidak bekerja (Amati Karya), tidak menyalakan api (Amati Geni), tidak bepergian (Amati Lelungan), dan tidak bersenang-senang (Amati Lelanguan).
Tahun Baru Saka:
Nyepi diperingati sebagai Tahun Baru Saka, sebuah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Hindu
Harmoni dengan Alam:
Nyepi mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghargai ciptaan Tuhan.
Mencari Keseimbangan Jiwa:
Nyepi adalah kesempatan untuk merenungkan makna hidup, mengevaluasi diri, dan mencari keseimbangan jiwa.
Perayaan yang Unik:
Perayaan Nyepi unik karena, sebagai perayaan tahun baru, justru menekankan kesunyian dan meditasi, bukan kegembiraan.
Rangkaian Upacara:
Beberapa upacara yang dilakukan menjelang Nyepi meliputi Melasti (membersihkan diri di laut atau sumber mata air suci) dan Tawur Kesanga (upacara untuk menyucikan alam).
Ngembak Geni:
Satu hari setelah Nyepi, umat Hindu melakukan Ngembak Geni (kembali menyalakan api) untuk menandai dimulainya aktivitas normal kembali
(galih)